Saturday, October 15, 2011

Judulnya Jungle Training

Para petualang ACI yang tergabung dalam Tim Papua 1, Tim Papua 2, serta Tim Maluku adalah 3 (tiga) tim yang beruntung mendapatkan pelatihan Jungle Training di Sukabumi selama 3 (tiga) hari 2 (dua) malam. Masing-masing dari ketiga tim tersebut memang akan melakukan trekking berhari-hari, menyusuri hutan dan bahkan mendaki puncak gunung. Mungkin karena medan trekking kami yang cukup berat, maka kami dirasa perlu untuk mendapatkan ilmu perbekalan dasar bagaimana cara bertahan hidup di dalam hutan.Jungle Training yang berlangsung dari Jumat 7 Oktober 2011 hingga Minggu 9 Oktober 2011 akan diadakan di kawasan Situ Gunung, Sukabumi, tepatnya di Tanakita Camping Ground, yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Pada Jumat 7 Oktober 2011, 9 (sembilan) dari kami yang merupakan Tim Papua 1, Tim Papua 2, dan Tim Maluku telah berkumpul di markas Rakata Adventure yang terletak di Jalan Lamandau IV No. 17 Kebayoran Baru, setiap masing-masing dari kami datang sudah dengan membawa carrier yang berisi segala perlengkapan yang akan dibawa dalam perjalanan kami yang akan dimulai pada tanggal 10 Oktober 2011 (untuk Tim Papua 1 dan Tim Maluku) serta tanggal 12 Oktober (untuk Tim Papua 2). Tepat pukul 11.45, kami bersembilan meninggalkan markas Rakata Adventure untuk menuju terminal bus lebak bulus.Perjalanan menuju Sukabumi menggunakan bus AC ukuran sedang yang memuat sekitar 24 orang penumpang duduk dan beberapa orang lagi yang berdiri, pada bagian depan bus tertulis trayek bus tersebut yaitu Lb. Bulus – Sukabumi, dengan harga tiket adalah Rp. 21.000/orang. Pukul 14.15 kami meninggalkan terminal Lebak Bulus menuju Sukabumi, dan setelah perjalanan selama kurang lebih 3 (tiga) jam, maka pada pukul 17.15 kami tiba di Cisaat, pemberhentian kami untuk menuju kawasan Situ Gunung. Dari Cisaat, kami melanjutkan perjalanan dengan mencarter 1 (satu) angkot yang sedianya akan mengantarkan kami ke Situ Gunung, biaya yang dikeluarkan adalah Rp5.000 per orang. Tepat pukul 18.00 WIB kami tiba di Tanakita Camping Ground, disambut oleh Bang Ical, pihak dari Rakata Adventure yang akan menemani kami selama menjalankan Jungle Training hingga hari Minggu.Pada malam pertama kami tidur di Tanakita Camping Ground. Ini adalah Camping Ground milik Rakata Adventure yang mengusung tagline "Fivestar Camp", menurut Bang Ical, ide awalnya adalah untuk memberikan pemahaman kepada orang diluar sana bahwa kemping itu tidak harus selalu susah, ribet atau bahkan tidak nyaman. Kemping bisa jadi sangat nyaman dan sangat menyenangkan. Di Tanakita Camping Ground ini contohnya, setiap tenda sudah dilengkapi dengan mattras tebal lengkap dengan seprei putih yang bersih dan bantal, termasuk pula sleeping bag yang bisa digunakan sebagai selimut. Di masing-masing tenda juga sudah terdapat colokan listrik, dan di bagian luar tenda bahkan telah pula disediakan jemuran handuk dan rak sepatu ukuran kecil.Kamar mandi di Tanakita Camping Ground bahkan menyediakan hot shower, sementara wc nya juga tersedia dalam bentuk closet duduk dan closet jongkok, dan tissue serta sabun cair juga telah pula tersedia. Saya rasa tidak ada lagi masalah yang berarti mengingat segala kenyamanan telah disediakan oleh Tanakita Camping Ground ini.Berada di atas camping ground, adalah ruang makan yang beratap putih, disinilah mereka yang tidur di tenda-tenda di camping ground berkumpul untuk makan pagi, malam, dan siang, sistemnya adalah prasmanan atau dapat mengambil bebas sepuasnya. Di pojok ruang makan juga terdapat alat-alat musik tradisional semacam angklung dan gamelan, serta gitar, para pemusik menemani kami dengan lagu-lagu selama kami makan malam pada malam itu.Bang Ical, bersama dengan pihak Tanakita yaitu Mang Atim Mas Hurdi dan Mas Rudy lalu mengobrol bersama kami selepas makan malam. Obrolan ringan ini lebih kepada mereka ingin mendengar keluh kesah, apa yang ingin didapatkan selama Jungle Training dan ketakutan apa yang hadir terkait dengan perjalanan yang akan kami lalui. Masing-masing dari kami memberikan jawaban, dan dibahas satu persatu pada malam itu. Menjelang pukul 10.00 kami diharapkan untuk dapat beristirahat, karena besok pagi sehabis sarapan, kami akan melakukan trekking dan kemping 1 (satu) malam di dalam hutan.Perjalanan menyusuri hutan dimulai pada Sabtu 8 Oktober 2011 pukul 11.45, setelah sebelumnya hujan sepanjang pagi di Tanakita Camping Ground. Kami bersembilan ditemani oleh Bang Ical, Mang Atim, Mas Hurdi dan Mas Rudy berangkat untuk masuk hutan. Masing-masing dari kami diharapkan membawa barang-barang yang sekiranya perlu dibawa untuk keperluan tidur semalam didalam hutan, termasuk peralatan kemping dari masing-masing tim yang terdiri dari tenda, alat masak dan alat makan, serta obat-obatan. Medan yang dilalui cukup beragam, dari jalan setapak yang lebar, pinggiran irigasi yang dikanannya terdapat jurang jauh kedalam, sampai sungai berbatu. Sepanjang perjalanan, kami beristirahat 2 (dua) kali dan sekitar pukul 16.00 kami tiba di lokasi kami akan tidur malam itu.Masing-masing tim bergiat mendirikan tendanya, sementara Mang Atim dan kawan-kawan mendirikan area dapur sebagai tempat memasak. Kegiatan sore itu dihabiskan dengan mendirikan tenda, mencuci sepatu dan kaos kaki yang kotor berlumpur, dan memasak makan malam kami. Pada intinya, ini adalah pemanasan sebelum kami akan masuk hutan yang sesungguhnya. Selepas makan malam, beberapa dari kami masih sempat mengobrol, namun menurut Bang Ical, sebaiknya para peserta tidak tidur terlalu larut malam, karena kita butuh stamina untuk melakukan kegiatan esok hari.Minggu, 9 Oktober 2011, kegiatan diisi dengan buang air kecil dan buang air besar di hutan, lalu sarapan dan bersiap-siap pulang. Pukul 10.00 kami meninggalkan tempat kami kemping dan mulai berjalan pulang kembali menuju Tanakita Camping Ground. Sebelumnya, kami juga sempat mampir ke Curug Sawer, curug yang berada tidak jauh dari Tanakita Camping Ground, dan sempat pula mengunjungi Danau Situ Gunung, yang saat kami kunjungi, air danaunya sedang kering karena sistem irigasi yang bocor.Tiba di Tanakita Camping Ground pukul 13.00, kami lalu makan siang dan mendapatkan pengarahan dari Bang Ical mengenai cara packing dan baju-baju apa saja yang sepatutnya dipersiapkan untuk perjalanan kami ke Papua dan Maluku. Sekitar pukul 18.00 kami meninggalkan Tankita Camping Ground menuju Jakarta dengan menumpang range rover yang dikemudikan oleh Om Piping dari Rakata Adventure. Kami tiba kembali di Jakarta pada pukul 24.00 malam itu, dengan harapan besar bahwa perjalanan kami ke depan akan lancar dan tanpa kendala yang berarti.

Baca Selanjutnya.....

No comments:

Post a Comment